REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mengecam serangan teror yang terjadi di kawasan Ortakoy, Istanbul, Turki yang terjadi pada Ahad (1/1) dini hari waktu setempat. Duka cita mendalam disampaikan kepada seluruh keluarga korban tewas dalam peristiwa ini.
Korban terluka akibat serangan ini dilaporkan mencapai 69 orang. Pemerintah Indonesia mengharapkan kesembuhan secepatnya bagi para korban luka.
Hingga saat ini, dilaporkan sekitar 39 orang meninggal dunia dan 16 diantaranya adalah warga negara asing. Lima orang dipastikan adalah warga Turki dan 18 orang lainnya masih dalam proses identifikasi.
(Baca Juga: Pria Bersenjata Tembak Mati 35 Pengunjung Klub Malam di Turki)
Belum terdapat laporan adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. KJRI Istanbul terus bekerja sama dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan situasi serta melakukan pengecekan langsung ke beberapa rumah sakit rujukan dan lokasi lainnya untuk memastikan keselamatan WNI di Istanbul.
KJRI Istanbul juga terus berkomunikasi dengan simpul masyarakat Indonesia di Istanbul. Seluruh WNI yang berada di Istanbul dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari wilayah-wilayah rawan dan terus mengikuti perkembangan situasi setempat.
Jumlah WNI yang saat ini berada di wilayah kerja KJRI Istanbul mencapai 1050 orang. Sebagian besar diantaranya adalah pelajar, kelompok profesional dan ibu rumah tangga.