REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta berjanji akan memberikan bantuan kepada keluarga korban insiden Kapal Zahro Express yang terbakar di perairan Teluk Jakarta, Ahad (1/1). Bantuan tersebut bertujuan untuk meringankan beban yang mereka hadapi akibat kecelakaan itu.
"Khusus untuk para korban meninggal, kami akan memberikan semacam uang duka kepada keluarga mereka. Mudah-mudahan besok atau lusa, bantuan tersebut sudah bisa kami kirimkan kepada yang berhak," ujar Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, usai mengunjungi korban insiden Kapal Zahro Express yang dirawat di RS Atmajaya, Jakarta Utara, Ahad (1/1) sore.
Untuk para korban luka, kata Sumarsono, biaya perawatan mereka akan dibicarakan kembali dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dia tidak berkomentar lebih jauh apakah Pemprov DKI Jakarta juga bakal mengucurkan dana untuk membantu proses pengobatan mereka.
"Yang paling penting, rumah sakit menolong semua korban dulu. Urusan administrasi menyusul belakangan," tutur Soni, sapaan akrab Sumarsono.
Berdasarkan informasi yang diterima Republika.co.id, ada 22 korban insiden Kapal Zahro Express yang dirawat di RS Atmajaya. Dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Sementara, delapan korban telah dirujuk ke beberapa rumah sakit lainnya, yaitu RSUP Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSPAD Gatot Subroto, RS Pertamina, dan RS Budi Asih. Di luar itu, ada 12 korban lain yang sebelumnya juga sempat dirawat di RS Atmajaya, kini sudah diizinkan pulang ke rumah mereka masing-masing.
Kapal Zahro Express sebelumnya dilaporkan terbakar di perairan Teluk Jakarta, Ahad (1/1) pukul 09.00 WIB. Kecelakaan terjadi tatkala kapal itu sedang dalam perjalanan mengangkut ratusan wisatawan dari Pelabuhan Kaliadem Jakarta Utara menuju Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Baca juga: Ini Data Korban Kapal Zahro Express yang Terbakar