REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Seorang pria menembak Menteri Lingkungan Burundi hingga tewas, Ahad pagi (1/1). Polisi menambahkan insiden itu menjadi kasus pembunuhan tokoh senior pertama selama konflik politik berlangsung kurang dari dua tahun.
Juru bicara polisi Pierre Nkurikiye via Twitter mengatakan Emmanuel Niyonkuru (54 tahun) ditembak saat menuju rumahnya di ibu kota, Bujumbura. Aksi unjuk rasa rusuh berlangsung di Burundi sejak awal 2015 setelah Presiden Pierre Nkurunziza menyatakan akan menjabat hingga periode ketiga.
Oposisi menilai langkah itu akan melanggar ketentuan Undang-Undang serta kesepakatan damai yang mengakhiri perang saudara antaretnis. Setidaknya 450 orang tewas dalam bentrok diikuti pembunuhan saling balas antara demonstran dan petugas keamanan, serta aksi kudeta gagal.
Insiden itu dikhawatirkan akan memicu unjuk rasa lebih luas di negara tersebut. Banyak warga takut peristiwa genosida Rwanda 1994 silam dapat menimpa mereka.
"Menteri air dan lingkungan tewas tertembak saat hendak menuju ke rumahnya," kata juru bicara polisi, Nkurikiye.
Seorang perempuan yang mendampingi menteri telah ditahan untuk diinterogasi. Presiden Nkurunziza via Twitter menyatakan menterinya itu telah tewas terbunuh.
Ia menyampaikan belasungkawa ke keluarga dan seluruh warga Burundi. Nkurunziza kembali menjabat sebagai Presiden pada Juli 2015 dalam pemilihan umum yang diboikot oposisi.