REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Serbuan sayap kanan Israel ke kompleks masjid Al Aqsa Palestina mencapai angka tertinggi pada 2016 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan oleh lembaga Waqf yang mengelola situs suci tersebut.
Kepala Departemen Humas Kepercayaan Religi Firas Al Dibs mengatakan, sebanyak 14.806 penduduk Israel menyerbu kompleks tersebut pada 2016 melalui gerbang Marok.
Seperti dikutip Maan News, Sabtu (31/12), ia mengatakan, jumlah tertinggi serbuan tersebut terjadi pada Oktober 2016.
Al Dibs menekankan, serbuan tersebut termasuk penyerangan pada pekerja Waqf berupa larangan memasuki situs suci itu. Seorang petugas keamanan Hussam Sidr adalah orang terkini yang mendapat larangan dari otoritas Isreal untuk memasuki kompleks Al Aqsa selama enam bulan.
Pembatasan pergerakan pada warga Palestina juga kerap dilakukan otoritas Israel atas alasan keamanan terutama pada liburan Yahudi.
Baca juga, Israel Kembali Rampas Tanah Palestina di Tepi Barat.
Ketegangan di sekitar masjid Al Aqsa menjadi sumber utama suasana tidak kondusif yang bermula sejak Oktober 2015. Kala itu, warga Israel kerap melakukan kunjungan ke situs Al Aqsa. n Ahmad Fikri Noor