REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Sam Allardyce belum mampu mengangkat performa Crystal Palace setelah ditunjuk menggantikan Alan Pardew. Dua laga dilewati tanpa kemenangan. Pada pertandingan terakhir melawan Arsenal, Palace harus menyerah 0-2 di Stadion Emirates.
Kekalahan melawan Arsenal menjadi kekecewaan besar bagi pelatih yang hanya menangani tim nasional Inggris selama 67 hari. Allardyce mengakui timnya memang sedang dalam kondisi berat. “Saat ini mereka kurang percaya diri,” tutur Allardyce dikutip dari laman resmi Crystal Palace, Senin (2/1).
Allardyce menyoroti permainan Palace yang sangat buruk pada babak pertama. Menurutnya, Palace tidak menerapkan sistem bertahan seperti yang dia inginkan.
Palace memberikan lawan penguasaan bola lebih banyak. Padahal, yang sesi latihan menunjukkan kualitas pemain Palace sangat bagus. Terlebih pada pertandingan melawan Watford, ia menilai pertahanan timnya berjalan cukup apik.
Kekecewaan lain Allardyce adalah para pemainnya membiarkan Arsenal memiliki kesempatan untuk melakukan penguasaan bola dan menyerang. Satu serangan Arsenal pada babak pertama membuat skuat Arsene Wenger berhasil unggul melalui gol yang dicetak dengan sangat brilian olah Olivier Giroud. Penyerang asal Prancis mencetak gol dengan tendangan kalajengking pada menit ke-17 menyambut umpan Alexis Sanchez.
Pada babak kedua, Allardyce mengaku timnya bermain sedikit lebih baik. Namun, Palace hanya memiliki sedikit peluang untuk mencetak gol. Peluang dari penyerang Palace, Cristian Benteke juga gagal menjebol gawang the Gunners.
“Ini adalah hasil yang adil dan Arsenal memang pantas menang,” ujar dia.
Kekalahan ini membuat Palace tetap berada di peringkat 17 dengan mengumpulkan 16 angka dari 19 laga.