Senin 02 Jan 2017 17:16 WIB

Damanhuri Zuhri, Alumni Pesantren yang Berjihad Lewat Jalan Pers

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Dwi Murdaningsih
Keluarga dan kerabat mengantarkan wartawan Republika Damanhuri Zuhri di tempat peristirahatan terakhirnya di kawasan Parung, Bogor, Senin (2/1).
Foto: Republika/EH Ismail
Keluarga dan kerabat mengantarkan wartawan Republika Damanhuri Zuhri di tempat peristirahatan terakhirnya di kawasan Parung, Bogor, Senin (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid turut berduka cita atas wafatnya Damanhuri Zuhri, redaktur Harian Republika, pagi hari ini, Senin (2/1). Menurut politikus PKS tersebut, sosok Damanhuri Zuhri merupakan teladan bagi para alumni pondok pesantren.

Almarhum Damanhuri merupakan lulusan Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur. Demikian pula dengan Hidayat Nur Wahid. Hidayat menjelaskan, ia dan almarhum hanya berjarak lima tahun angkatan. Ketika masih belajar di Gontor, Hidayat mengaku masih bertemu dengan Damanhuri Zuhri.

“Saya merasa sangat dekat dengan beliau, demikian juga beliau (dengan) saya,” kata Hidayat Nur Wahid saat dihubungi, Senin (2/1).

Bagi Hidayat, almarhum Damanhuri Zuhri memiliki corak berpikir yang khas, yakni begitu konsen pada aspirasi umat Islam. Khususnya kalangan pesantren. Sepanjang kariernya sebagai jurnalis, ia menilai, sosok Damanhuri Zuhri menyoroti pentingnya ukhuwah islamiyah dan peran pesantren bagi kemajuan bangsa.

Wartawan Sekaligus Guru Mengaji Republika, Haji Damanhuri Zuhri Tutup Usia

“Beliau (almarhum) adalah alumni Gontor yang melanjutkan kiprah Pak Ikhwanul Kiram (mantan pemimpin redaksi Republika),” lanjut dia.

Melalui jalan pers, Damanhuri Zuhri memperjuangkan kepentingan umat Islam dan kebangsaan pada umumnya.  “Karenanya, beliau sangat mudah diterima oleh kalangan-kalangan pemimpin ormas-ormas Islam, pesantren,” ujar Hidayat.

Menurut dia, almarhum Damanhuri semakin mendekatkan Gontor dengan publik, atau sebaliknya mendekatkan publik dengan Gontor melalui media. Karenanya, Hidayat berharap awak Republika dan para jurnalis Muslim pada umumnya melanjutkan semangat almarhum.

“Beliau adalah bukti bahwa seorang alumni pondok pesantren bisa berkiprah dengan sangat baik di ranah publik. Jadi, jangan pernah underestimate alumni pondok pesantren.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement