Senin 02 Jan 2017 17:50 WIB

Pendayagunaan Zakat di Baznas Pusat 2016, Memuaskan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
 Karyawan Baznas melakukan aksi simpatik kebangkitan zakat.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Karyawan Baznas melakukan aksi simpatik kebangkitan zakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendayagunaan dana sosial keagamaan, terutama zakat, di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat sepanjang 2016, terbilang memuaskan. Sebab, selain peningkatan penghimpunan, pendayaguaannya pun menjangkau lebih dari target.

Direkrtur Amil Zakat Nasional Baznas Pusat M Arifin Purwakananta mengatakan, total penghimpunan dana sosial keagamaan di Baznas Pusat mencapai Rp 110 miliar sepanjang 2016, meningkat 20 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan penghimpunan terjadi karena ada peningkatan penghimpunan di UPZ dan zakat hasil usaha perusahaan (zakat korporasi).

Dari dana sosial keagamaan Rp 110 miliar yang dihimpun Baznas Pusat, komposisi zakat masih yang terbesar disusul infak. Sumber zakat terbesar juga masih dari zakat individu sekitat 40 persen. ''Yang pasti, tahun ini terjadi peningkatan zakat korporasi antara lain dari Wardah dan sebuah BPR Syariah,'' kata Arifin, Senin (2/1).

Target pertumbuhan penghimpunan 2016 di Baznas Pusat sebenarnya sebesar 30 persen. Namun dengan pencapaian ini, Baznas Pusat bersyukur karena penghimpunan zakat masih naik meski pertumbuhan ekonomi masih belum seperti harapan.