Senin 02 Jan 2017 19:07 WIB

Ini Empat Resolusi Gubernur Jabar di Tahun 2017

  Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyampaikan orasinya kebangsaan pada Apel Nusantara Bersatu Indonesia Milikku, Milikmu, Milik Kita Bersama di Lapangan Gasibu, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (30/11).
Foto: Mahmud Muhyidin
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyampaikan orasinya kebangsaan pada Apel Nusantara Bersatu Indonesia Milikku, Milikmu, Milik Kita Bersama di Lapangan Gasibu, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Bara Ahmad Heryawan (Aher) memiliki empat resolusi yang ingin diwujudkan pada tahun 2017. Salah satunya adalah menghadirkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Jawa Barat yang unggul melalui peningkatan pendidikan dan kesehatan.

"Memasuki tahun 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berkomitmen menghadirkan pembangunan bagi masyarakat demi terwujudnya Provinsi termaju di Indonesia," kata Aher, Senin (2/1).

Ia memandang, tanpa dua hal tersebut sehebat apapun sumber daya alam (SDA) yang dimiliki tidak akan memberikan manfaat bagi masyarakatnya. Menurutnya menghadirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul merupakan sebuah keharusan.

"Jadi tantangan kita ke depan adalah menghadirkan SDM unggul sesuai dengan tantangan zamannya yang menguasai Iptek sekaligus bermoral dan profesional melalui peningkatan pendidikan dan kesehatan, itu resolusi yang pertama," ujarnya.

Resolusi yang kedua, kata dia, adalah meningkatkan daya saing perekonomian khususnya ekonomi yang berbasis pertanian, karena urusan pangan kedepan akan menjadi isu sangat penting di dunia. Menurut Aher, negara yang kuat adalah negara yang tidak hanya sekedar memiliki penguasaan Iptek.

"Tetapi negara yang mampu menguasai pangan dan mampu menghidupi dirinya dengan mandiri dari pangan tersebut," katanya lagi.

Resolusi yang ketiga adalah pembangunan fisik, seperti pembangunan jalan tol yang menghubungkan Ciawi ke Sukabumi, Tol Soroja, tol Cisumdawu, pengembangan tol Cipali dan percepatan pembangunan Bandara Kertajati.

"Ini tentu akan menjadi pendorong perekonomian di kawasan timur Jawa Barat," ucapnya.

Menurutnya pembangunan fisik yang dimaksud adalah pembangunan melalui pendekatan yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.

"Tentu kalau ada pembangunan infrastruktur selalu pendekatannya yang ramah lingkungan dan berkesinambungan, ini untuk mempertahankan pasokan lingkungan yang bagus," jelasnya.

Sebab, lanjut dia, tidak akan ada pasokan kehidupan seperti pangan, sandang dan papan kecuali keseluruhannya dipasok dari lingkungan yang baik. Termasuk yang menjadi resolusi di tahun 2017 adalah Citarum Bestari dan Program Citarum Bestari yang telah digulirkan sejak 2014 ditargetkan akan menjadi percontohan sungai yang sehat bagi sungai-sungai lainnya di Jawa Barat dan Indonesia.

"Kita ingin Citarum Bestari menjadi percontohan mudah-mudahan berhasil, karena kalau ini berhasil berarti kita bisa kan dan berarti Ciliwung, Cimanuk dan sungai lainpun juga bisa kita hadirkan sebagai sungai-sungai yang bersih," jelasnya lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement