Senin 02 Jan 2017 19:09 WIB

ISIS Klaim Lakukan Penembakan Kafe Istanbul

Polisi mengamankan lokasi penembakan malam Tahun Baru di Kafe Reina, Istanbul, Turki, 1 Januari 2017.
Foto: REUTERS/Osman Orsal
Polisi mengamankan lokasi penembakan malam Tahun Baru di Kafe Reina, Istanbul, Turki, 1 Januari 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- ISIS menyatakan bertanggung jawab atas penembakan malam Tahun Baru di kelab malam padat pengunjung di Istanbul yang menewaskan 39 orang, Senin (2/1). Pelaku penembakan seorang pria bersenjata masih diburu.

Kelompok garis keras tersebut menyampaikan pernyataan di salah satu saluran Telegram sebagai cara mengklaim sejumlah serangan sebelumnya. Belum ada tanggapan dari pejabat pemerintahan Turki.

"Dalam gerakan terus terberkati ISIS berperang melawan pelindung salib, Turki, seorang tentara pemerintahan khilafah dengan penuh kepahlawanan menyerang kelab malam sangat terkenal sebagai tempat kaum Nasrani merayakan liburan kemurtadan mereka," kata pernyataan tersebut.

Turki sebagai anggota NATO adalah bagian dari pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat melawan ISIS dan melancarkan serangan terhadap Suriah pada Agustus untuk menghalau kelompok keras itu dari wilayah perbatasan Turki. Pihak berwenang meyakini pelaku penyerangan mungkin berasal dari negara di Asia Tengah dan tersangka memiliki jaringan dengan ISIS, demikian laporan koran Turki, Hurriyet.

Kepolisian menyebarkan sketsa foto hitam putih orang yang diduga pelaku penyerangan yang diambil dari rekaman pengaman atau kamera pengintai. Penembakan di kelab malam Reina yang berlokasi di pantai selat Bosphorus, Istanbul, mengguncang Turki yang sedang berupaya memulihkan situasi setelah kudeta yang gagal dan serangkaian ledakan bom mematikan di sejumlah kota, termasuk Istnabul dan Ibu Kota Turki di Ankara.

Sebagian dari ledakan bom tersebut dituduhkan kepada ISIS dan lainnya diduga oleh kelompok garis keras Kurdi. Beberapa orang melompat ke perairan Selat Bosphorus untuk menyelamatkan diri setelah pelaku penyerangan mulai menembak secara membabi-buta hanya satu jam menjelang Tahun Baru.

Sejumlah saksi mengungkapkan terpaksa bersembunyi di bawah meja setelah dia berjalan untuk memuntahkan peluru dari senapan otomatisnya. Beberapa warga Arab Saudi, Maroko, Lebanon, Libya, Israel, India, seorang berkewarganegaraan ganda Turki-Belgia, dan seorang perempuan berkewarganegaraan Prancis-Tunisia turut menjadi korban tewas dalam serangan tersebut.

Koran Arab Saudi, Ar Riyadh, melaporkan lima korban tewas berasal dari Arab Saudi. Lembaga penegakan hukum menyampaikan kewaspadaaan di seluruh wilayah Eropa selama perayaan Tahun Baru menyusul satu serangan terhadap pasar keperluan Natal di Berlin, Jerman, yang menewaskan 12 orang. Hanya beberapa hari lalu, pesan dalam jaringan dari kelompok pendukung IS IS menyatakan serangan oleh "pelaku tunggal" terhadap sejumlah ajang perayaan, pertemuan, dan kelab malam.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement