Senin 02 Jan 2017 20:39 WIB

Awali 2017, Begini Harapan Kiai Banten untuk Pemerintah

Muhasabah Akhir Tahun Republika 2016 Ribuah jamaah berdoa bersama yang pimpin oleh ustaz Evie Effendi saat Muhasabah Akhir Tahun Republika 2016 di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Sabtu (31/12)
Foto: Mahmud Muhyidin
Muhasabah Akhir Tahun Republika 2016 Ribuah jamaah berdoa bersama yang pimpin oleh ustaz Evie Effendi saat Muhasabah Akhir Tahun Republika 2016 di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Sabtu (31/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Cidahu, Cadasari, Pandeglang, Banten, KH Murtadlo Dimyati, menyampaikan harapan besar kepada pemerintah agar bisa memperkuat keutuhan NKRI sepanjang 2017. Tak hanya itu, pemerintah juga bisa kedaulatan serta kemakmuran rakyat. 

"Yang terhormat, Bapak Presiden, Bapak Panglima dan Bapak Kapolri saatnya kembali ke UUD 1945 dan Pancasila yang asli,” katanya dalam pesan yang diterima Republika.co.id, Senin (2/1).  Kiai Murtadlo meminta saatnya pula memperkuat Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Keduanya adalah kekuatan yang tak bisa dipisahkan. 

Menurut Murtadlo, UUD 1945 dan Pancasila kekuatan dua mata melanjutkan cita-cita kemerdekaan, menjaga NKRI, menjaga kedaulatan rakyat, dan memakmurkan negeri. 

Ia mengatakan ulama dan rakyat Banten selalu mendoakan pemerintah bisa menjalankan apa yang menjadi amanah konstiusi, serta sesuai nilai-nilai Pancasila. Doa yang dihaturkan murni tidak bertendensikan apapun. Mereka hanya membutuhkan ketentraman dan kemakmuran. 

“Kami yakin kokohnya negeri ini dengan doa dan tegaknya UUD 1945 sekaligus Pancasila,” tutur putra kedua ulama kharismatik Banten, almarhum KH Muhammad Dimyati (Abuya Dimyati Cidahu) ini.

Rencananya, doa rutin tiap pekan, malam Ahad yang dihadiri ulama, santri, dan segenap masyarakat Banteng akan dilangsungkan pada Sabtu, 7 Januari berupa istigatsah di Ponpes Cidahu, Cadasari, Pandeglang mulai pukul 20.30 WIB.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement