REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyiapkan tim rehabilitasi pendampingan korban anak-anak dalam insiden Zahro Express.
Menuru Khofifah, penyiapan ini menyusul terdapat sekitar tujuh anak-anak korban luka yang masih dirawawt di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Mereka dipandang perlu mendapatkan penanganan khusus.
”Bukan hanya lukanya yang perlu diobati, namun perasaannya perlu juga dipulihkan agar tidak menjadi trauma yang berkepanjangan,” katanya kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (2/12).
Ia mengatakan, keluarga korban bisa menghubung Telpon Pelayanan Sosial Anak (TEPSA) Kementerian Sosial ke nomer 1500771, sehingga nanti akan ada pekerja sosial anak dari Kementerian Sosial yang akan mendatangi korban.
Khofifah juga menyampaikan duka cita mendalam untuk para keluarga korban dan mendoakan mereka diberikan ketabahan.
"Saya turut berdukacita atas musibah KM Zahro Express dan semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan keikhlasan menghadapinya," kata Khofifah yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama ini. Ia juga berharap proses pencarian korban hilang berjalan dengan lancar dan seluruh korban yang dinyatakan hilang bisa segera ditemukan.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga saat ini korban kebakaran kapal Zahro sebanyak 23 orang tewas dan 17 orang mengalami luka-luka. Sedangkan 17 orang lainnya masih belum ditemukan. Zahro Express dilaporkan terbakar di tengah laut, sekitar Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu Jakarta Utara pada Ahad (1/1/) pukul 09.00 WIB.