REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyampaikan, guncangan gempa bumi di Kabupaten Pangandaran, Selasa dini hari, tidak berpotensi tsunami dan berdampak kerusakan di wilayah terdampak gempa.
"Belum ada laporan dampak akibat gempa," kata Kepala Seksie Kesiapsiagaan BPBD Jawa Barat, Alif Nur Anhar melalui telepon seluler, Selasa (3/1).
Ia menuturkan, berdasarkan laporan BMKG gempa berkekuatan 5.1 skala richter dengan kedalaman 10 km dan titik gempa 133 KM Tenggara Kabupaten Pangandaran terjadi, Selasa pukul 04.02 WIB.
Alif menyampaikan, gempa tersebut dirasakan warga cukup lemah, dan tidak berpotensi tsunami di laut selatan Jabar maupun daerah lainnya. "Gempa dirasakan lemah selama empat detik dan gempa tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia menambahkan, berdasarkan laporan BMKG guncangan gempa Pangandaran dirasakan beberapa daerah selain Pangandaran, yakni Tasikmalaya, bahkan ke Cilacap dan Kebumen, Jawa Tengah. Terkait akan terjadi gempa susulan, kata Alif, hasil monitoring BMKG belum terjadi, dan diimbau warga untuk tetap tenang.
"Untuk itu kepada masyarakat di daerah pesisir Selatan Jawa dihimbau agar tetap tenang karena gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.