REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penyanyi asal Inggris Rebecca Ferguson menjadi nama terbaru yang disebut akan mengisi di acara pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.
Jika banyak musisi atau selebritas yang langsung mengatakan "tidak", jebolan X-Factor ini mengajukan satu syarat. Keputusan Keputusan tampil atau tidaknya akan diambil Rebecca tergantung dari syarat tersebut. Apa syaratnya?
Ferguson mengatakan ia setuju tampil jika diperbolehkan membawakan lagu "Strange Fruit". Lagu tersebut merupakan bentuk ekspresi protes pada 1937 di Amerika Serikat.
"Jika Anda mengizinkan saya untuk menyanyikan 'Strange Fruit', sebuah lagu yang memiliki kepentingan sejarah besar, sebuah lagu yang masuk daftar hitam di Amerika Serikat karena terlalu kontroversial," tulis Ferguson dikutip dari EW, Selasa (3/1).
Lagu "Strange Fruit" ditunjukan untuk berbicara kepada orang kulit hitam yang diabaikan dan sering diremehkan di Amerika Serikat. Melalui lagu itu, menurut Ferguson, menunjukkan jika hanya cinta uang dapat menghancurkan segala kebencian di dunia.
"Lalu dengan anggun aku akan menerima undangan dan bertemu Anda di Washington," tulis Ferguson.