REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat sepanjang 2016 (Januari-November) telah terjadi 1.074 kejadian bencana alam yang terdiri dari 227 kebakaran, 206 banjir, 439 kali tanah longsor, 164 puting beliung, dan 38 gempa bumi.
"Untuk rekapitulasi kejadian bencana di wilayah Jawa Barat, sepanjang tahun 2016 ada 1.074 kejadian bencana dan bencana tanah longsor paling sering terjadi yakni mencapai 439 kali," kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Mitigasi BPBD Provinsi Jawa Barat Alif Nur Anhar di Bandung, Selasa (3/1).
Ia menjelaskan ada sejumlah kabupaten/kota yang sering terpapar atau mengalami bencana tanah longsor yakni Kabupaten Kuning (66 kali), Kabupaten Tasikmalaya (59 kali), Kabupaten Sukabumi (49 kali) dan Kabupaten Bogor (46 kali). Menurut dia, sebanyak 40.627 Kepala keluarga atau sekitar 122.182 jiwa terdampak akibat dari 1.074 kejadian bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu Januari-November 2016 di Provinsi Jawa Barat. "Selain itu, 23 orang dinyatakan hilang, 89 orang meninggal dunia dan ada 6.408 KK atau 28.035 jiwa mengungsi akibat dari 1.074 bencana alam tersebut," kata dia.
Ia mengatakan Provinsi Jawa Barat yang masuk dalam provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia memiliki karakteristik perpaduan daerah pegunungan dan memiliki curah hujan tinggi. "Maka di beberapa daerahnya merupakan atau masuk daerah rawan banjir, tanah longsor hingga gempa bumi," kata dia.
Oleh karena itu, kata Alif, Pemprov Jawa Barat, terus berupaya mengantisipasi kemungkinan bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya yakni dengan melakukan upaya mitigasi dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana banjir dan longsor.