Selasa 03 Jan 2017 14:07 WIB

Indonesia-Palestina Bangun Perhimpunan Persahabatan

 Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) bersama Presiden Joko Widodo saat pertemuan bilateral Indonesia-Palestina.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) bersama Presiden Joko Widodo saat pertemuan bilateral Indonesia-Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Indonesia dan Palestina telah membangun dan meresmikan Perhimpunan Persahabatan Masyarakat Palestina Indonesia atau "Palestinian Indonesian Friendship Association" (PIFA) pada penghujung Desember 2016 di Amman, Yordania. Pendirian PIFA merupakan satu langka guna menguatkan dan meningkatkan hubungan antara masyarakat Palestina dan Indonesia.

Keterangan dari Kedutaan Besar RI di Amman yang diterima di Jakarta, Selasa (3/1), menyebutkan pada acara peresmian PIFA, Duta Besar RI untuk Yordania merangkap Palestina, Teguh Wardoyo memaparkan sejarah dimulainya dukungan Indonesia kepada Palestina. Hubungan itu, kata dia, kemudian tumbuh menjadi hubungan bilateral yang kuat dan permanen dan senantiasa akan terus meningkat dengan berjalannya waktu.

"Hubungan kenegaraan antara kedua negara semakin berkembang antara rakyat Palestina dan Indonesia yang dilandasi saling mencintai dan menghormati satu sama lain," ujar dia.

Wardoyo juga mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P. Marsudi pada peringatan 60 tahun Asia Afrika tahun 2015 lalu, yang mengatakan, mungkin saat ini tidak ada isu internasional yang lebih penting bagi Indonesia dan sangat dekat dengan hati rakyat Indonesia selain isu Palestina.

Pembentukan PIFA merupakan inisiatif dari masyarakat Palestina dari berbagai kalangan profesi, antara lain tokoh masyarakat, pengusaha, guru, pegawai pemerintah, jurnalis, dan para alumni penerima pelatihan pembangunan kapasitas yang diselenggarakan di Indonesia.

Duta Besar menyampaikan, penghargaan atas inisiatif pembentukan PIFA dan berharap perhimpunan tersebut dapat menjembatani hubungan antar masyarakat yang meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

Kepala Fungsi Politik Ekonomi Sosial dan Bidaya KBRI Amman, Nico Adam menjelaskan, acara peresmian PIFA awalnya akan diadakan di Hebron Palestina sekaligus menjadi salah satu rangkaian acara pengakhiran masa tugas Duta Besar Teguh Wardoyo kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Menteri Luar Negeri Riad Malki di Ramallah.

"Namun, acara yang sudah disusun oleh keprotokolan Palestina tersebut tidak dapat terlaksana karena KBRI Amman tidak mendapatkan izin dari pihak berwenang Israel meskipun pengajuan izin sudah disampaikan sejak tiga bulan yang lalu," ucapnya.

Acara peresmian PIFA dihadiri oleh anggota Parlemen Nasional Palestina, Bilal Kassem dan Zuhair Soundoka; Anggota Organisasi Kemerdekaaan Palestina (PLO) merangkap Biro Politik Arab-Palestina, Imran Al Khatib, staf Kedutaan Palestina di Amman. Sementara itu, tokoh Yordania yang hadir antara lain Ketua Komisi Palestina di Parlemen Yordania, Yahya Mohammad Al Saud, dan mantan Menteri Yordania, Samir Habashneh, serta sekitar 125 orang Palestina, dan keluarga besar KBRI Amman serta mahasiswa Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement