REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim identifikasi dari DVI Mabes Polri masih kesulitan untuk mengidentifikasi korban kapal Zahro Express yang terbakar di perairan Kepulauan Seribu pada Ahad (1/1) kemarin. Pasalnya, para korban mengalami luka bakar yang serius.
"Sudah sulit dikenali. Secara karena jasad para korban sudah rusak dan korban tubuhnya mengalami luka bakar mencapai 100 persen," ujar Humas RS Polri, Kombes Luh Ike Kristiani saat ditemui di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (3/1).
Karena kesulitan identifikasi tersebut, pihak RS Polri pun mengeluarkan foto-foto barang yang melekat di tubuh korban yang kemudian dipajang di atas meja. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, tampak keluarga korban memeriksa foto-foto potongan pakaian yang terbakar dan juga perhiasan yang terakhir dikenakan korban tersebut, seperti jam tangan, cincin mas, anting, gelang, dan lain-lain.
"Itu barang dari korban yang dikenakan. Kita berharap keluarga mengenali barang korban," ucap Ike.
Ike juga berharap agar sanak keluarga korban yang datang ke RS Polri membawa sejumlah dokumen pendukung miliki korban, seperti DNA, riwayat medis dan data gigi.
Untuk keluarga korban yang sudah berhasil menemukan saudaranya, Ike mengimbau agar segera melapor ke petugas dengan menyerahkan sejumlah berkas. Setelah itu, baru jasad korban bisa langsung dikembalikan kepada keluarganya.
Ia menambahkan, masih ada 17 korban tewas yang belum teridentifikasi di RS Polri dan sampai saat ini masih terus dilakukan proses identifikasi. "Masih terus dilakukan proses identifikasi," kata dia.