Selasa 03 Jan 2017 14:40 WIB

Menkeu Sebut Inflasi 2016 Rendah Bukan karena Penurunan Daya Beli

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Konsumen/ilustrasi
Foto: IST
Konsumen/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menegaskan rendahnya inflasi sepanjang tahun 2016 disebabkan penurunan cost structure atau struktur harga sejumlah kebutuhan pokok. Artinya, angka inflasi yang disebut Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai inflasi terendah selama 6 tahun belakangan bukan disebabkan oleh anjloknya daya beli masyarakat. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pada dasarnya inflasi mengukur harga dari sisi permintaan (demand side) dan struktur harta.  Menurut Sri, dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tercatat sebesar 5,0 persen di tahun 2016 menunjukkan masih stabilnya daya beli masyarakat. 

Ia menilai bahwa bila asumsi penurunan daya beli dijadikan alasan atas rendahnya inflasi tahun lalu, maka seharusnya pertumbuhan konsumsi masyarakat juga ikut melorot. "Kalau inflasi bagus kok bisa? Karena daya beli rendah? Tahun 2016 kan harga komoditas turun dan pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menekan cost structure. Growth konsumsi juga masih 5 persen. Jadi, bukan karena daya beli turun (inflasi rendah)," ujar Menkeu di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/1). 

Diberitakan sebelumnya, BPS mencatatkan inflasi Desember sebesar 0,42 persen. Angka ini menggenapi angka inflasi tahun kalender sejak Januari hingga Desember sebesar 3,02 persen. 

BPS menilai bahwa inflasi tahunan pada 2016 menjadi terendah sejak 2010. Inflasi 2016 (Januari-Desember) mencapai 3,02 persen. Dia mengatakan inflasi 2016 dapat dicapai rendah karena inflasi bulanan yang mampu dijaga. Hal tersebut akhirnya berpengaruh pada inflasi tahunan.

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan, pada 2011 nilai inflasi mencapai 3,79 persen. Pada 2012 nilai inflasi ini naik mencapai 4,30 persen. Inflasi ini terus melonjak dan nilainya sangat tinggi hingga 8,38 pada 2013, dan hanya turun sedikit menjadi 8,36 pada 2014.

Pemerintah baru bisa menekan inflasi di tahun berikutnya. Inflasi ini baru bisa turun pada 2015 menjadi 3,35 persen.‎ Prediksi Pemerintah untuk menurunkan inflasi kembali dan menahan tidak melambung hingga 4 persen tercapai. Sebab inflasi pada 2016 telah mencapai 3,02 persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement