Selasa 03 Jan 2017 16:41 WIB

Menag Harap Kerukunan Beragama Meningkat di 2017

Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap pada 2017 kerukunan umat beragama meningkat dengan tidak banyak terjadi perselisihan.

"Bagaimanapun juga dinamika kehidupan ini terus berkembang dengan pesat. Maka saya ingin mengajak kita semua, harus ada kesadaran yang tumbuh di tengah-tengah kita bahwa kita adalah bangsa yang beragam," kata Lukman di Jakarta, Selasa (3/1).

Dia mengatakan keragaman adalah jati diri bangsa Indonesia dan perbedaan sebesar apapun harus dimaknai dari sisi positifnya untuk membangun bangsa bukan malah sebaliknya. "Jadi jangan sampai keberagaman membuat bangsa berpecah, menjadi saling menegasikan dan menafikan satu sama lain. Maka, keberagaman harus dimaknai positif yaitu membuat kita semakin kaya khasanah keragamannya. Keragaman justru akan mendatangkan berkah ketika kita memaknainya secara positif," kata dia.

Nilai keberagaman di tengah masyarakat, kata dia, harus dijaga sehingga tidak menimbulkan konflik.

Begitu juga dengan agama agar dapat dijunjung tinggi sebagai kekayaan bangsa bukan malah menjadikannya alat untuk berselisih di antara satu sama lain.

Di banyak kesempatan, Lukman juga kerap mengajak masyarakat untuk terus menjaga kerukunan umat beragama. Kerukunan disebutnya sudah menjadi karakter Indonesia sehingga harus dijaga dan dirawat dengan baik.

"Kita harus proaktif menghargai perbedaan daripada menuntut orang lain yang berbeda itu menghargai kita. Kalau dapat menghargai perbedaan orang lain maka kita bisa hidup rukun dan damai," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement