REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru Bicara Presiden Amerika terpilih Donald Trump, Sean Spicer mengatakan tak ada bukti pembajakan siber yang dilakukan Rusia mempengaruhi hasil pemilihan presiden Amerika November lalu. Menurutnya, sangat tak bertanggung jawab menuding Rusia terlibat dalam pemilihan presiden Amerika di saat belum ada laporan final dari intelijen.
"Tak ada bukti sama sekali Rusia mempengaruhi hasil pemilihan presiden di Amerika," kata Spicer, Selasa (3/1).
Dia mengatakan Trump akan mengecek laporan intelijen saat laporannya lengkap pekan ini. Presiden Barack Obama mengusir 35 diplomat Rusia yang dianggap sebagai mata-mata. Selain itu juga menghukum dua agen intelijen Rusia.
Mereka dihukum karena dinilai membantu memenangkan Trump dan mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden. Namun Kremlin menolak segala tudingan tersebut dan menyebutnya konyol.