Rabu 04 Jan 2017 01:12 WIB

Anggota Parlemen Israel Dijatuhi Sanksi karena Bantu Warga Palestina

Rep: Fuji Pratiiwi/ Red: Nur Aini
Bendera Israel dikibarkan.
Foto: Reuters
Bendera Israel dikibarkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Komite Etik Parlemen Israel (Knesset) melarang anggota Knesset, Basel Ghattas, melakukan aktivitas politik selama enam bulan. Ghattas diduga menyelundupkan ponsel bagi warga Palestina yang ditahan Israel.

Ghattas disanksi tak boleh bicara, berpidato, atau mengajukan usul rancangan anggaran dalam forum Knesset. Namun, ia masih memiliki hak suara. Sanksi ini merupakan sanksi terberat yang dijatuhkan Knesset kepada anggotanya.

Ghattas menilai, keputusan itu penuh dendam. Keputusan semacam itu belum pernah diberikan kepada anggota Knesset lain yang sedang menjalani investigasi sebelum kasusnya terbukti sah melanggar hukum.

''Sistem politik dan pelaksanaan hukum di Knesset tidak berhenti menyasar anggota Knesset keturunan Arab,'' kata Ghattas seperti dikutip Ynet News, Senin (2/1).

Ghattas akan mengajukan petisi kepada Pengadilan Tinggi dan meminta penundaan pelaksanaan keputusan Knesset itu. Setelah dilepaskan dari tahanan kepolisian, Ghattas mengaku tak menyesal atas perbuatnanya. ''Saya bertemu mereka selama bertahun-tahun dan saya hanya berusaha membantu mereka. Ini tugas saya,'' katanya. Kabarnya, Knesset bahkan mengajukan agar gaji Ghattas juga dipotong.

Anggota Komite Kehormatan Knesset menilai, apa yang dilakukan Ghattas merupakan pelanggaran etika serius. Komite Etik sedang menginvestigasi kebenaran laporan Ghattas menyelundupkan ponsel bagi warga Palestina yang ditahan Israel.

Anggota Komite Etik Knesset, Shuli Mualem Rafael, dari Bayit Yedudi mengatakan, hukuman yang diberikan kepada Ghattas sudah sesuai aturan. ''Saya justru yakin Ghattas harusnya menerima hukuman lebih berat karena melakukan apa yang belum pernah dilakukan anggota Knesset,'' kata Rafael. Anggota Komite Etik lainnya menilai, apa yang dilakukan Ghattas adalah pelanggaran serius dan merupakan bentuk perlawanan terhadap Israel dan rakyat Israel.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement