REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pelaku serangan di sebuah kelab malam Istanbul, Turki pada malam tahun baru disebut telah terlatih sebagai anggota kelompok militan di Suriah. Hingga saat ini, pengejaran masih dilakukan terhadap pria bersenjata itu.
Serangan terjadi tepatnya di kafe Reina. Saat itu, pelaku pria bersenjata melakukan penembakan secara brutal kepada orang-orang di tempat hiburan itu dengan menggunakan senapan otomatis.
Sebanyak 39 orang dalam kejadian itu tewas. Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim berada di balik serangan klub Istanbul. Hal itu dilakukan karena keterlibatan militer Turki dalam konflik di Suriah.
"Penyerang memang memiliki pengalaman untuk bertempur secara langsung. Kami meyakini ia telah dilatih mungkin di Suriah selama bertahun-tahun," ujar seorang sumber keamanan Turki, Selasa (3/1).
Surat kabar Turki, Haberturk mengatakan penyelidikan polisi mengungkapkan pelaku memasuki Turki dari Suriah sejak November lalu. Ia datang bersama dengan seorang istri dan dua anaknya untuk tidak menarik perhatian.
Hingga saat ini, sebanyak 14 orang juga telah ditahan terkait penyelidikan serangan tersebut. Diantaranya adalah dua warga asing saat berada di Bandara Attaturk, Istanbul.