REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketika mantan Presiden Irak Saddam Hussein ditangkap pada Desember 2003, badan intelijen AS, CIA membutuhkan seorang spesialis yang mampu mengidentifikasi dan menginterogasi Hussein. Orang itu adalah John Nixon.
Nixon mempelajari Saddam Hussein sejak bergabung dengan CIA pada 1998. Dia bertugas mengumpulkan informasi mengenai para pemimpin dunia.
Nixon menganalisis apa yang membuat mereka kuat. "Ketika krisis menghantam, pembuat keputusan datang ke kami dengan pertanyaan mengenai siapa orang-orang ini, apa yang mereka mau dan mengapa mereka melakukan itu," katanya dalam program Victoria Derbyshire di BBC, Rabu (4/1).
Dia berada di Irak saat tentara AS menemukan Saddam Hussein di sebuah lubang bawah tanah yang kecil di samping sebuah bangunan peternakan di kampung halamannya di Tikrit. Saat kabar penemuan Hussein muncul, AS perlu mengidentifikasinya, sebuah tugas yang dibebankan pada Nixon.
Bunker tempat persembunyian Saddam Hussein sebelum ditemukan tentara AS. (AP)
Saat itu tersebar rumor Saddam Hussein memiliki beberapa orang yang mirip dengannya untuk mengecoh. "Tidak ada keraguan dalam diri saya begitu saya melihatnya, itu benar dia," kata Nixon yang meninggalkan CIA pada 2011.
"Saat saya mulai berbicara padanya, dia memberi pandangan yang sama dalam buku yang berada di meja saya selama bertahun-tahun. Hal yang rasanya aneh," ucapnya.
Nixon lantas menjadi orang yang menginterogasi Hussein. Dia adalah orang pertama yang panjang lebar mewawancarai Hussein. Dia melakukannya selama beberapa hari.