REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, sudah memasang smart bike sharing untuk memudahkan para wisatwan atau warga Bandung dalam penyewaan unit sepeda. Bike sharing ini pun, dibuat untuk mengurangi kemacetan di Kota Bandung.
Menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, bike sharing ini sekarang sedang dilelang pengelolaannya. Pemkot menargetkan, bisa beroperasi mulai Februari atau Maret.
"Ya, Februari atau Maret diharapkan mulai beroperasi. Karena, sekarang arangnya ada tapi pengelolaannya belum. Tunggu aja," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu (4/1).
Menurut Emil, bike sharing tersebut akan di pasang di sekitar 30 titik. Jumlah sepedanya, sekitar 300 unit. Pemkot Bandung pun, mendapat bantuan dari Singapura tapi hanya menambah dari sepeda yang sudah ada.
"Kalau ini kan (yang 300 sepeda, red) APBD. Singapura, hanya nambah. Nanti, Pakai smart card sedang disiapkan," katanya.
Smart bike sharing tersebut, kata dia, sudah mulai dipasang di 30 lokasi sekitar pusat kota. Ia berharap, dengan program tersebut Kota Bandung semakin sehat dan lebih manusiawi.
Pemkot Bandung pun, kata dia,akan membangun bike sharing standar dunia dengan menggandeng investor asal Singapura, Secure bike share. Bike sharing yang dibangun, akan menggunakan konsep elektronik. Sehingga untuk sistem sewa tidak lagi menggunakan cara manual, tetapi menggunakan kartu pintar (smart card).
"Kami dalam waktu dekat akan punya sistem bike share standar dunia. Dengan operatornya dengan kartu pintar, mekanis klik-nya yang baik," katanya.
Untuk halte bike sharing dari APBD, kata dia, rencananya ada 30 titik halte bike sharing yang akan dibangun. Satu halte, akan diisi 10 sepeda. Konsep yang akan dibangun sama, yakni menggunakan konsep elektronik dengan menggunakan kartu.
Emil berharap dengan semakin banyak jumlah halte bike sharing dapat mengurangi kemacetan di Kota Bandung. Terlebih lagi Pemkot Bandung telah bekerja sama dengan puluhan hotel untuk menyediakan sepeda bagi wisatawan yang datang di Kota Bandung.
"Kami berharap wisatawan polanya berubah, kan bawa mobil. Dengan 32 hotel kita sudah mau MoU, mereka akan ikut ke dalam sistem ini," katanya.
Jadi, kata dia, nanti ada stasiun di hotel-hotel. Sehingga, harapannya semua turis mobilnya disimpan di hotel, terus Ia meminjam sepeda dengan sistem yang terkoneksi di semua halte. "Ambil sepedanya boleh di hotel, simpannya boleh di halte Taman Lansia, Alun-alun, tidak usah dikembalikan di hotel," katanya.