Rabu 04 Jan 2017 16:24 WIB

Pariwisata Sumsel Butuh Perbaikan Infrastruktur

Rep: Maspril Aries/ Red: Indira Rezkisari
Jembatan Ampera Palembang, Sumsel.
Foto: Antara
Jembatan Ampera Palembang, Sumsel.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Ketua DPRD Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) HM Giri Ramanda Kiemas ingin daerah ini menjadi salah satu destinasi wisata baru di Indonesia, baik untuk wisatawan Nusantara maupun wisatawan asing.

“Untuk salah satu destinasi wisata baru di Indonesia, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan harus memperbaiki infrastruktur penunjang pariwisata yang masuk dalam Rancangan Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD Sumsel 2017,” kata Giri Ramanda Kiemas, Rabu (4/1).

Menurut anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, infrastruktur penunjang pariwisata memang sangat diperlukan untuk menjadi daya tarik objek wisata tersebut. “Jika fasilitas dan infrastuktur sudah memadai tentunya akan menjadi pertimbangan bagi wisatawan untuk berwisata ke Sumsel,” ujarnya.

Selain dukungan infrastruktur, Ketua DPRD Sumsel juga menyoroti kurangnya dana promosi pariwisata dari pemerintah kabupaten dan kota di Sumsel. “Ini tentunya tantangan bagi pemerintah bagaimana menyiasati agar pariwisata masih dapat berkembang meskipun terkendala anggaran. Namun walau dana promosi besar, namun tidak ada perbaikan infrastruktur maka wisatawan juga berpikir untuk datang ke Sumsel,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Sumsel Irene Camelyn mengakui pentingnya dukungan infrastruktur untuk menjangkau sebuah destinasi wisata. “Walau ada destinasi wisata yang dipromosikan secara luas namun infrastruktur untuk mencapai destinasi wisata tersebut tidak memadai, tentu wisatawan akan berpikir dua kali mendatanginya.”

Menurut Irene Camelyn di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel tidak ada anggaran seperti untuk perbaikan infrastruktur jalan menuju ke sebuah destinasi wisata. “Anggaran untuk itu ada di instansi lain yang terkait dengan infrastruktur. Untuk pengembangan sebuah obyek wisata, Disbudpar sangat terkait dengan institusi lain,” ujarnya.

Irene Camelyn memberi contoh pada revitalisasi situs arkeologi Bukit Siguntang yang terletak di Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang, sejak 2016 tengah dilaksanakan revitalisasi.  Menurutnya, untuk revitalisasi Bukit Siguntang berasal dari APBN sebesar Rp15 miliar. "Sumber pendanaannya bukan dari Kementerian Pariwisata melainkan dari Kementerian Pekerjaan Umum.”

Kepala Disbudpar Sumsel mengharapkan pengembangan destinasi atau obyek wisata khususnya terkait dengan infrastruktur butuh dukungan dari instansi terkait dan pemerintah kabupaten atau kota dimana letak obyek wisata tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement