REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau langsung spanduk paslon no urut 3 yang diduga dirobek di Jalan Lebak Bulus II Rabu (4/1). Anies menilai perobekan itu seolah dilakukan secara sistematis karena bukan hanya spanduk yang berada di dekat kediamannya saja, tetapi spanduk paslon no 3 juga dirobek secara masif di seluruh Jakarta Selatan, khususnya daerah Lebak Bulus.
"Kita mengalami perlakuan vandalism berupa perusakan alat peraga kampanye, yang dilakukan bukan hanya sekali, tetapi sudah berhari-hari," kata Anies.
Spanduk tersebut diketahui robek sejak hari Ahad (1/1) atau tepatnya malam tahun baru. Semakin hari, jumlah spanduk yang robek terus bertambah.
"Perobekan ini sangat masif dan sistematis sepertinya pelakunya menggunakan cutter dan mengincar spanduk yang tidak menempel di tembok," jelas mantan rektor Universitas Paramadina itu.
Anies mengungkapkan, ada lebih dari 70 tanda gambar yang dirusak di dua RW, dan 20 di antaranya merupakan sapanduk ukuran besar. "Peristiwa ini tidak dapat dibiarkan karena mencederai kampanye sejuk yang telah dibangun," kata mantan ketua komite etik KPK itu.
Ke depan, pihaknya akan melaporkan tindakan vandalism itu ke Bawaslu dan pihak berwajib. Selain itu, Anies juga berharap ada peran aktif dari masyarakat sekitar. "Saya berharap jika masyarakat melihat peristiwa perusakan alat peraga kampanye bisa difoto dan dilaporkan," ujar Anies.