REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Polisi akan kembali meminta keterangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas dugaan korupsi.
Seperti dilansir The Independent, Kamis (5/1), Netanyahu akan diinterogasi polisi pada Jumat (6/1) pagi. Tidak ada batas waktu berapa lama ia ditanyai.
Netanyahu yang menjadi perdana menteri sejak 2009 berulang kali membantah tuduhan tersebut. Ia menyangkal menerima hadiah dari dua pebisnis.
"Bertahun-tahun memburuku dan keluargaku tak akan menghasilkan apa-apa," kata Netanyahu melalui Facebook dan Twitter setelah interogasi pertama pada Senin (2/1).
"Kami sudah menyaksikan berbagai laporan di media, mendengarkan suasana perayaan di studio televisi dan koridor oposisi. Saya bilang hentikan perayaan itu, jangan terburu-buru," katanya.
Netanyahu diduga menerima uang sebanyak 850 ribu poundsterling dari Arnaud Mimran. Mimran seorang pebisnis asal Prancis yang dipenjara selama delapan tahun karena menggelapkan pajak karbon.
Selama persidangannya Mimran mengaku telah mendonasikan uang tersebut kepada Netanyahu pada 2009 untuk dana kampanyenya dalam pemilihan umum. Namun, Netanyahu terus menolak tudingan itu.
Senin malam, jaksa agung Avichai Mandelblit mengeluarkan pernyataan terkait tuduhan itu. Dia mengonfirmasi tuduhan terhadap Netanyahu telah menjadi penyelidikan kriminal yang lengkap dan Netanyahu dituduh melanggar etika.
Channel 10 melaporkan anak laki-laki Netanyahu, Yair, mendapatkan perjalanan gratis dan hadiah lainnya dari miliuner Australia, James Packer.