REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Lama tidak terdengar di pentas hiburan di Tanah Air, komedian Iszur Muchtar (50) ternyata hijrah ke Malaysia untuk mendukung istrinya Niekla Survia Andiesta melanjutkan kuliah program doktoral strata tiga (S3) di negeri jiran tersebut. "Kalau tinggal di Kuala Lumpur mulai 2011. Tapi di Malaysia sejak 2009 setelah kami sekeluarga dari Bandung pindah ke Kedah di Sungai Petani. Karena istri diterima jadi dosen di sebuah universiti di sana," kata Iszur saat memandu acara HUT Dharma Wanita Persatuan di KBRI Kuala Lumpur, Rabu(4/1).
Setelah dua tahun tinggal di Kedah, sementara anak-anaknya sudah mulai mahasiswa, dan pilihan tempat kuliah di negara bagian tersebut tidak banyak, akhirnya mereka mencoba pindah ke Kuala Lumpur. "Karena banyak pilihan universitas, pada 2011 istri mencoba melamar di IMU (International Medical University). Alhamdulillah diterima sampai sekarang. Anak-anak juga kuliah di sini sekarang," kata pendiri P Project tersebut.
Pria kelahiran 22 Maret 50 tahun lalu ini mengakui aktifitasnya di dunia hiburan mulai berkurang semenjak pindah ke Malaysia. "Mau enggak mau berkurang. Pertama-tama satu tahun full saya tidak kemana-mana di Malaysia, lama-lama juga bosan enggak ada kerjaan," ucapnya.
Akhirnya tahun kedua dia coba nyambi. Kebetulan dapat tawaran stripping setiap hari akhirnya empat sampai lima bulan tidak pulang. "Bang Thoyib dicari anak-istri. Akhirnya istri bilang enggak kuat kalau begitu," ujarnya.
Akhirnya pria asal Bandung ini harus memilih, kalau karir artis makin tua makin menurun. Kalau dosen makin tua makin makin laku, dan akhirnya dia serius untuk masa depan yakni biarlah giliran istrinya yang berkarir. Ketika ditanya mengapa tidak serius mencoba dunia hiburan di Malaysia, dia mengaku seleranya berbeda.
"Pertama saya belum dapat link. Yang kedua budayanya beda, seleranya beda. Kalau di Indonesia siklusnya tiap hari atau cuma sehari syuting, di sini kan enggak bisa. Cara kerjanya beda. Seleranya agak beda. Beda dengan nyanyi. Kalau hiburan enggak gampang," katanya.
Kendati demikian dia hingga sekarang masih menerima tawaran syuting dari Tanah Air. "Dari Indonesia masih. Saya barusan pulang dari Indonesia. Ambil yang syutingnya pendek. Satu minggu dua minggu. Kalau yang reguler tidak bisa," katanya.
Untuk rencana 2017 ini pihaknya masih di Kuala Lumpur membantu sang istri. "Harus bantu istri S3 program doktoral. Kalau sekolah enggak ada bantuin moril susah. Sebentar lagi anak-anak beres kuliah. Terserah mereka mau kemana. Tugas suami mendampingi," katanya.