Kamis 05 Jan 2017 13:04 WIB

Tiga Perempuan Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Tewas di Nigeria

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Warga membersihkan bekas ledakan bom di Maiduguri, Nigeria, pada Oktober lalu.
Foto: AP/Jossy Ola
Warga membersihkan bekas ledakan bom di Maiduguri, Nigeria, pada Oktober lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, YOLA -- Sebanyak tiga perempuan yang diduga akan melakukan serangan bom bunuh diri tewas. Pasukan militer mengatakan, mereka hendak menargetkan  pasar yang ramai dengan pengunjung di wilayah timur laut Nigeria, Rabu (4/1).

Ketiga perempuan itu pada awalnya berjalan di dekat sebuah pos pemeriksaan dekat Madagali. Mereka kemudian terlihat seperti mulai mengaktifkan bahan peledak yang dipasang di badan.

Pejuang sipil mencoba menghentikan tindakan para perempuan tersebut. Mereka kemudian mencoba melarikan diri dan dilumpuhkan hingga tewas dengan tembakan.

"Tentara Nigeria melakukan tindakan pencegahan sebelum bom bunuh diri diledakkan di tempat yang ramai dengan warga sipil," ujar juru bicara militer Nigeria Badare Akintoye seperti dilansir Time, Kamis (5/1).

Dalam beberapa bulan terakhir, tentara dan pejuang sipil Nigeria melaporkan telah mencoba menghentikan beberapa pelaku bom bunuh diri. Biasanya, hal itu dilakukan sebelum penyerang mencapai tempat umum yang padat penduduk.

Tak sedikit di antara pelaku bom bunuh diri adalah perempuan dan anak-anak. Militer menduga kelompok militan Boko Haram berada di balik serangkaian serangan semacam itu. Mereka memanfaatkan sandera yang lemah untuk melakukan aksi terorisme.

Baca juga,  Nigeria Temukan Seorang Gadis Chibok yang Diculik Boko Haram.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement