Kamis 05 Jan 2017 14:31 WIB

Ryamizard: Australia Minta Maaf Atas Kasus Pelecehan Pancasila

Menhan Ryamizard Ryacudu mencoba peralatan tempur seusai serah terima dua unit helikopter jenis Full Combat SAR Mission EC725 dari PTDI ke Kementerian Pertahanan di Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/11).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Menhan Ryamizard Ryacudu mencoba peralatan tempur seusai serah terima dua unit helikopter jenis Full Combat SAR Mission EC725 dari PTDI ke Kementerian Pertahanan di Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan Menhan Australia Marise Payne meminta maaf kepada Indonesia terkait adanya kasus pelecehan Pancasila yang dilakukan salah satu anggota Australian Defence Force (ADF).

"Menhan Australia sudah mengirimkan surat kepada saya pagi ini yang mengungkapkan permohonan maaf karena terjadinya insiden itu," ujar Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (5/1).

Selain mengirimkan surat permohonan maaf, menurut dia, Marise Payne juga telah menelepon dirinya secara langsung pada Kamis siang, dan kembali mengungkapkan penyesalannya atas kasus pelecehan Pancasila yang melibatkan anggota Angkatan Pertahanan Australia tersebut.

"Menhan Australia juga menyampaikan akan mengusut kasus ini sampai tuntas dan tegas dalam menindaklanjuti kejadian ini," katanya.

Ryamizard mengatakan pihaknya telah menerima permintaan maaf itu dan menghormati sikap Australia tersebut. "Nanti suratnya akan saya laporkan (ke Presiden)," ujarnya kemudian.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah menangguhkan sementara kerja sama militer dengan Australian Defence Force (ADF) sejak pertengahan Desember 2016. Kapuspen TNI, Mayjen TNI Wuryanto, menuturkan kerja sama ditangguhkan karena ada beberapa masalah teknis yang perlu dibahas terkait hal tersebut.

Namun, dia tidak merinci pembahasan teknis yang dimaksud. Menurutnya, dengan adanya penangguhan ini latihan militer bersama dan pertukaran perwira antara Indonesia dengan Australia saat ini dihentikan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement