REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tumpahan minyak yang terjadi di Johor, Malaysia, pada Selasa (3/1) telah mencapai pantai Singapura. Sejumlah taman di sepanjang pantai timur laut Singapura, termasuk Changi Beach Park, terancam oleh minyak yang berwarna hitam pekat.
Minyak berasal dari dua kapal tanker Malaysia yang bertabrakan di Pelabuhan Pasir Gudang, Johor. Insiden itu terjadi pada tengah malam dan menumpahkan 300 ton minyak akibat kerusakan salah satu tangki kapal.
Maritime and Port Authority of Singapore (MPA) mengatakan, pada Rabu (4/1), tumpahan minyak ditemukan di sepanjang pantai Pulau Ubin dan Nenas Channel. Pulau Ubin adalah rumah terbesar bagi tanaman mangrove di Singapura.
Pada Kamis (5/1), Badan Lingkungan Hidup Nasional melakukan penyerapan minyak dan mengangkutnya dengan kapal. Sementara, para pekerja tambang pasir ikut membantu dengan mengambil minyak menggunakan kantong sampah.
Mereka memasang papan peringatan agar warga tidak melakukan aktivitas di pantai. Perairan yang tercemar membuat pantai ditutup untuk umum.
Strait Times melaporkan, Pasir Ris Park dan beberapa daerah di Punggol juga terpengaruh. Namun, minyak tidak ditemukan di pantai dekat Downtown East, di samping pusat perbelanjaan E Hub.
Ketua kelompok konservasi laut Nature Society Singapore, Stephen Beng, mengatakan tumpahan minyak dapat menghancurkan ekosistem laut. Habitat tanaman tembakau juga terancam oleh minyak.
"Minyak di permukaan akan kontak langsung dengan karang intertidal dan dapat membunuh karang tersebut. Minyak memiliki massa lebih berat dan cukup berat untuk tenggelam dan menutupi karang," katanya.