REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy meyakini tidak akan ada lagi keretakan pada kubunya usai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Tidak hanya itu, dia juga optimistis kader PPP bakal kembali solid, dan tidak ada lagi dualisme kepemimpinan.
Menurut Romi pada Pilkada DKI Jakarta sendiri internal partai memiliki pandangan yang berbeda, ternasuk dalam memberikan dukungan. "Saya yakin kalau Pilkada DKI selesai ini, persoalan PPP tidak muncul lagi. Karena memang persoalan yang ada, memang mengiringi Pilkada DKI," jelas Romy di sela-sela acara Hari Lahir ke-44 PPP di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/12) WIB.
Romy mengakui permasalahan internal yang dialami oleh partainya sejatinya sudah selesai setelah Mukmatamar Islah di Pondok Gede, Jakarta Timur, tahun lalu. Maka dari itu wajar apabila dia yakin masalah tersebut akan selesai setelah Pilkada DKI Jakarta mendatang. Dia juga percaya optimisme itu juga dirasakan oleh para kadernya. “Sebenarnya persoalan Pilkada DKI itu memiliki relevansi. Karena memang gelombang naiknya persoalan yg terjadi karena persoalan Pilkada DKI," tambahnya.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, kubunya telah memberikan dukungannya kepada pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni. Dalam mengusung Agus-Sylvi mereka berkoalisi dengan sejumlah Partai Politik lainnya, Diantaranya, Partai Demokrat, PAN dan juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan kubu Djan Faridz sendiri mendukung pejawat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.