Jumat 06 Jan 2017 15:18 WIB

Aher Usulkan Bagi Bibit Cabai ke Masyarakat

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Pohon cabai rawit
Foto: Pinteres
Pohon cabai rawit

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengambil solusi mengantisipasi gejolak harga cabai di pasaran yang melonjak tinggi hampir di seluruh wilayah. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memerintahkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura menyiapkan bibit cabai yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Ahmad Heryawan atau Aher menilai permasalahan pangan harus menjadi perhatian. Meskipun cabai bukan kebutuhan pokok namun tetap harus ditangani mengingat keluhan warga sudah semakin banyak. "Dinas Pertanian sudah mulai menyemai, butuh waktu sekitar 10 harian, nanti kita cari waktu untuk menanamnya secara serentak," kata Heryawan di Kota Bandung, Jumat (6/1).

Menurut Aher, salah satu solusi memgantisipasi harga pangan yang kerap meroket adalah dengan menanam tanaman-tanaman bumbu dapur seperti cabai, bawang-bawangan, seledri, dan lain sebagainya di halaman atau pekarangan rumah sendiri. Cara ini disebutnya sebagai 'Warung Hidup' yang menjadi alternatif seperti imbauan Menteri Pertanian.

"Gerakan Tanam Cabai sudah dicanangkan sebelumnya oleh Pak Menteri, sekarang kita ingin coba juga lakukan di Jawa Barat," ujarnya.

Aher mendorong masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumahnya. Minimal dua sampai lima pohon cabai yang dapat memenuhi kebutuhan cabai satu keluarga.

Hal tersebut dilakukan karena harga cabai yang akhir-akhir ini terus mengalami kenaikan. Gubernur menuturkan kenaikan harga cabai rawit yang terjadi saat ini, memang merupakan dampak dari minimnya ketersediaan pasokan. Akibat dipengaruhi cuaca yang masih sering hujan sehingga cabai lebih mudah busuk. "Lebih baik gerakan tanam cabai ini jadi cara mandiri, mungkin impor bisa tapi saya berharap tidak impor," ucapnya.

Aher mengatakan, cabai merupakan salah satu bumbu dapur, yang bukan merupakan kebutuhan pokok seperti beras. Oleh karenanya, Aher juga menyarankan masyarakat untuk dapat mengendalikan penggunaan cabai pada penganan. Terlebih cabai pun bukan merupakan bumbu inti pada masakan, secara umumnya.

Seiring pergantian musim pun, Aher berharap kondisi harga cabai dapat membaik. Sehingga tidak lagi merugikan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement