REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Wibi Andrino menyayangkan adanya penolakan yang kembali dialami pasangan calon nomor urut dua itu pada hari ini. Menurut Wibi, penolakan tersebut menunjukkan jika masyarakat Jakarta belum dewasa dalam memaknai demokrasi.
"Sama saja dengan respons sebelum-sebelumnya, karena belum dewasa saja," ujarnya saat dihubungi Jumat (6/1).
Menurut Wibi, bila masyarakat tidak suka dengan pasangan pejawat itu, maka pilihannya adalah tidak perlu memilih Ahok-Djarot di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI yang dilakukan pada 15 Februari nanti. "Tapi tidak perlu sampai melakukan hal pengadangan seperti itu," ujarnya.
Hari ini Ahok mengalami penolakan saat blusukan di Jalan Turi Rt 11 Rw 3, Lenteng Agung, Jagakarsa. Pejawat tersebut ditolak oleh dua orang yang merupakan warga setempat. Sama dengan Ahok, Djarot juga mengalami penolakan saat kampanye blusukan di Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Penolakan dilakukan oleh lima orang yang merupakan warga setempat.