Jumat 06 Jan 2017 17:40 WIB

Dukung Koperasi Syariah 212, Ini Pesan Pimpinan GNPF

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Ketua Dewan Pembina GNPF-MUI Habib Rizieq Shihab bersama Wakil Ketua GNPF-MUI Zaitun Rasmin melakukan orasi usai Aksi Bela Islam III di kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Dewan Pembina GNPF-MUI Habib Rizieq Shihab bersama Wakil Ketua GNPF-MUI Zaitun Rasmin melakukan orasi usai Aksi Bela Islam III di kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gerakan ekonomi dengan semangat Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 (Aksi Damai 212) adalah inisiasi umat Islam. Untuk itu, Pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF) yang menyerukan Aksi Damai 212 tidak akan mencampuri Koperasi Syariah 212.

GNPF juga meminta agar usaha ekonomi harus bermanfaat bagi umat dan jangan sampai jadi jalan berpecah belah.

Wakil Ketua GNPF Ustaz Zaitun Rasmin mengatakan, berkenaan dengan usaha ekonomi pasca Aksi Bela Islam III (Aksi Damai 212), pimpinan GNPF merasa perlu memberikan masukan dan arahan pada umat.

Walaupun pimpinan GNPF menahan diri terlibat dalam usaha langsung praktik ekonomi, tapi pimpinan GNPF tidak melarang usaha-usaha yang diniatkan mensejahterakan umat.

Pembentukan Koperasi Syariah 212 sendiri melalui proses dengan dua kali diskusi di Sofyan Hotel. Para ahli ekonomi syariah yang ada di sana mencari formula terbaik atas aspirasi umat sehingga usaha yang muncul adalah usaha dari, oleh, dan untuk umat.

''Pimpinan GNPF tidak ingin terlibat langsung, tapi merekomendasikan sejumlah orang yang selama ini fokus pada perjuangan ekonomi syariah,'' kata Ustaz Zaitun mengawali peluncuran Koperasi Syariah 212 di Masjid Andalusia, Kompleks STEI Tazkia, Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat (6/1),

Para pakar yang tergabung dalam Dewan Ekonomi Syariah 212 dipercaya GNPF sebagai orang amanah. GNPF berharap semangat 212 melekat pula pada ekonomi sehingga umat jadi pelanggan setia lembaga ekonomi ini.

Ustaz Zaitun menyampaikan beberapa kesimpulan apa yang harus pimpinan GNPF sampaikan kepada umat. Pertama, usaha ekonomi jangan sampai memecah belah. Ke dua, usaha ekonomi harus memerhatikan amanah dan transparansi.

Melalui insiatif teman-teman sebelumnya, persatuan dan kepentingan umat harus di atas kepentingan kelompok. Perjuangan ini akan baik bila umat bisa memahami arahan pimpinan GNPF. Setelah ini, GNPF berharap umat bisa menyadari pimpinan GNPF ingin menjadikan ini semua sebagai usaha umat.

Bagaimana pun, perjuangan udara melalui media sosial harus diimbangi perjuangan di darat. Semangat juang ini tidak boleh berhenti. Ekonomi umat harus dimulai sekarang dan oleh umat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement