REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Warga Kampung Bugis Desa Serangan Denpasar Selatan, yang rumahnya dieksekusi, mendapat simpati luas dari masyarakat. Bantuan pakaian, makanan, dan keperluan warga hingga Jumat (6/1) terus mengalir.
"Bantuan datang dari berbagai lapisan masyarakat. Mereka ikut bersimpati terhadap masalah yang kami hadapi," kata salah seorang tokoh masyarakat setempat, Muhammad Thaha Anwar.
Karena kalah di tingkat kasasi, 36 KK warga Bugis Serangan, kehilangan lahannya seluas 9.400 meter persegi, setelah dilakukan eksekusi Rabu (3/1) lalu. Karena belum memiliki tempat tinggal, sebagian besar warga menggunakan serambi masjid sebagai tempat tinggal sementara. Sementara yang lainnya membangun tenda darurat di alun-alun yang ada di desa.
Menurut Thaha Anwar, pihaknya belum mengetahui, sampai kapan masyarakat akan bertahan di tempat penampungan sementara. Karena masyarakat sedang mengupayakan Penijauan Kembali (PK) untuk kedua kalinya, mengingat adanya bukti baru.
"Kami mohon doanya saja, semoga ada jalan keluar yang terbaik dan masyarakat bisa kembali mendapatkan hak-haknya," kata Thaha.
Sementara itu Jumat sore, Perhimpunan Keluarga Besar (PKB) PII Bali menyerahkan sejumlah bantuan untuk para korban eksekusi. Selain itu juga bantuan berupa makanan dan perlengkapan shalat. Bantuan diserahkan Ketua PKB PII Bali, Bambang Sugiarto dan diterima wakil warga, Wahyu.
"Ini hanya bentuk simpati kami terhadap saudara kami di Kampung Bugis Serangan. Apalagi selama ini warga Kampung Bugis Serangan kerap mensupport kegiatan Pelajar Islam Indonesia, bila dilangsungkan di Serangan," kata Bambang.(aas)
(Baca Juga: Eksekusi Kampung Bugis Serangan Dinilai Langgar HAM)