Jumat 06 Jan 2017 22:34 WIB

Anies Ingin Fungsikan Masjid untuk Bentuk Akhlak Anak Jakarta

Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memberikan materi pada dialog 'Kepemimpinan Islami di Tengah Modernitas Metropolis' di Masjid Al-Furqan, Jakarta Pusat, Jumat (7/1).
Foto: ist
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memberikan materi pada dialog 'Kepemimpinan Islami di Tengah Modernitas Metropolis' di Masjid Al-Furqan, Jakarta Pusat, Jumat (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memiliki rencana menjadikan masjid sebagai tempat melakukan aktifitas pendidikan. Masjid akan memainkan fungsinya dalam membentuk akhlak anak-anak Jakarta.

    

''Nantinya anak-anak Jakarta akan menghabiskan sore mereka untuk belajar dan mengaji di masjid-masjid,'' kata Anies saat memberikan materi pada dialog 'Kepemimpinan Islami di Tengah Modernitas Metropolis' di Masjid Al-Furqan, Jakarta Pusat, Jumat (7/1) malam.

 

Anies menganggap cara tersebut terbilang efektif dalam mengenalkan akhlak pada anak-anak. Karena, masjid terletak hampir di semua titik di lingkungan Jakarta.

Permasalahan akhlak menjadi perhatian Anies untuk membangun manusia Jakarta. Sebab, dewasa ini banyak orang-orang yang memiliki ilmu tinggi namun akhlaknya bermasalah.

Untuk menjelaskan dengan bahasa yang lebih mudah ke anak-anak, Anies mengenalkan akhlak sebagai kebiasan yang baik. Nantinya di dalam masjid akan diajarkan bagaimana berlaku yang baik, ditunjukkan contoh-contoh perbuatan yang baik serta teladan dari Rasullullah.

”Kita ajarkan hal-hal sederhana seperti berkata jujur dan kita berikan apresiasi agar si anak terus memelihara kebiasan tersebut,” jelas mantan Mendikbud itu. Anies menyakini jika anak-anak di Jakarta memiliki akhlak yang mulia, maka niscaya hal itu akan melengkapi ilmu yang mereka kuasai.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement