Sabtu 07 Jan 2017 09:43 WIB

Ini Kata Ahok Soal Kemenangan Warga Bukit Duri di PTUN

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga Bukit Duri menunggu giliran pembagian kunci rumah untuk menempati Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Kamis (6/10)
Foto: Republika/Prayogi
Warga Bukit Duri menunggu giliran pembagian kunci rumah untuk menempati Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Kamis (6/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan akan melihat proses hukum terkait mejelis PTUN yang mengabulkan gugatan warga Bukit Duri kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta), Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) dan Satpol PP. Ia menyatakan dari 400-Kepala Keluarga (KK) sudah hampir semua dipindahkan ke rumah susun.

"Ya kita akan lihat proses hukumnya bagaimana, tapi yang pasti dari empat ratusan KK kan sudah hampir semua dipindahkan ke rumah susun. Ini kan hanya beberapa belas orang yang menggugat, kita lihat proses hukumnya saja," kata Ahok, Jumat (6/1).

Ia belum mengetahui apapun terkait ganti rugi. "Saya gak tahu, PTUN kan Satpol PP. Kita lihat saja. Hampir semua sudah pindah ke rusun. Itu hanya sebagaian kecil saja," ujarnya.

PTUN Menangkan Warga Bukit Duri, Ini Kata Pemprov DKI

Sebelumnya, Kuasa Hukum Yayasan Ciliwung Merdeka, Vera Wenny Soemarwi, mengatakan bahwa berdasarkan keputusan majelis PTUN, mengabulkan gugatan warga Bukit Duri kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, Pemerintah Kota (Pemkot)Jakarta Selatan, dan Satpol PP.

"Ini adalah bukti bahwa penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Selatan merupakan tindakan sewenang-wenang, melanggar hukum, dan asas-asas umum pemerintahan yang baik," kata Vera dalam siaran persnya.

Karena itu, dia melanjutkan, warga Bukit Duri menuntut kepada Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Selatan untuk mematuhi putusan PTUN Jakarta. Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Selatan diharapkan segera mencabut objek sengketa a quo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement