REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Kasubag Hukum dan Kemitraan RSUP Sardjito Banu Hermawan mengatakan, Nur Ruwaida Isnaini, residen Obstetri dan Ginelologi (Obsgyn) Fakultas Kedokteran (FK) UGM / RSUP Dr Sardjito pada Rabu (4/1), sempat berada di wilayah RSUP Dr Sardjito.
Namun, setelah dari RSUD Sleman, Isna (panggilan akrab Nur Ruwaida Isnaini, red) sempat kembali ke kostnya untuk ganti baju dan menaruh mobilnya di kostnya di Sendowo yang berjarak sekitar 300 meter dari RSUP Dr Sardjito," kata Banu di kantor Humas RSUP Dr Sardjito, Sabtu (7/1).
''Kemudian dia berjalan menuju RSUP Dr Sardjito. Karena memang ada aturan bahwa residen tidak boleh membawa mobil ke RSUP Dr Sardjito. Terekam di CCTV di kostnya Isna ganti baju menggunakan warna biru keungu-unguan, lalu jalan kaki keluar. Kalau dilihat dari waktunya ,dia ke arah RSUP Dr Sardjito, tetapi tidak sampai masuk ke RSUP Dr Sardjito,'' ungkap Banu.
Menurut Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, kasus Isna ini merupakan kasus yang kedua. Residen di FK UGM/RSUP Dr Sardjito berjumlah sekitar 1400 orang . Dia mengatakan, setiap residen baru selalu dibekali dengan arahan untuk fokus pada program studi. Keluarga kalau perlu ikut.
''Dari manajemen RSUP Dr Sardjito selalu memberikan arahan kepada residen setelah diserahkan ke RSUP Dr Sardjito agar fokus belajar," katanya.
Heru mengatakan, selama Isna mengambil residen di FK UGM/RSUP Dr Sardjito tidak ada catatan buruk. ''Kami berharap dokter Isna supaya bisa kembali menjalankan tugas-tugasnya, karena tinggal 1,5 tahun lagi dia menjadi dokter ahli spesialis obstetri dan ginekologi. Bagi mnasyarakat yang mengetahuinya supaya lapor kepada aparat terdekat,"ujarnya.