REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dua pelajar Kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat tersambar petir saat berboncengan sepeda motor.
"Korban bernama Kris Junianto (17), warga Desa Plangkapan RT 02 RW 01, Kecamatan Tambak, Banyumas, dan Febru Nugroho (17), warga Desa Selanegara Rt 07 RW 01, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas," kata anggota Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC-BPBD) Banyumas Kusworo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (7/1) malam.
Ia mengatakan berdasarkan keterangan salah seorang saksi mata, Barsono (55), warga Desa Karanggedang RT 02 RW 01, Kecamatan Sumpiuh, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 17.10 WIB saat hujan lebat yang disertai petir.
Saat itu, Barsono melihat dua orang yang berboncengan sepeda motor Honda Beat berpelat nomor R-4392-WF melintasi jalan pesawahan di Desa Selandaka RT 01 RW 01, Kecamatan Sumpiuh, yang berbatasan dengan Desa Karanggedang.
Akan tetapi nahas, tiba-tiba ada petir yang menyambar dua orang itu sehingga sehingga terjatuh dari sepeda motor dan ketika didekati oleh Barsono, kedua korban diketahui telah meninggal dunia.
Setelah mengetahui kejadian itu, Barsono segera memberitahu Muhtarom (43), warga Desa Selandaka RT 08 RW 01, yang ditindaklanjuti dengan laporan ke kepala desa setempat dan diteruskan ke Muspika Sumpiuh.
"Perwakilan Muspika Sumpiuh yang mendatangi lokasi kejadian dan membawa kedua jenazah korban ke Puskesmas I Sumpiuh untuk divisum," kata Kusworo.
Dari hasil visum, kata dia, diketahui bahwa kedua korban meninggal dunia akibat tersambar petir.
Ia mengatakan setelah menjalani visum, kedua jenazah korban diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dibawa ke rumah duka.
"Kami mengimbau masyarakat jika terjadi hujan lebat saat dalam perjalanan, sebaiknya mencari tempat yang aman untuk berteduh, apalagi kalau hujannya disertai petir. Jangan memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan, utamakan selamat," katanya.