REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pengadangan kampanye oleh sejumlah pihak saat dirinya melakukan blusukan ke rumah warga tidak memengaruhi elektabilitas dirinya bersama Cawagub Djarot Saiful Hidayat. Menurutnya, masyarakat mulai sadar bahwa pengadangan bukan hal yang luar biasa.
"Saya rasa enggak (memengaruhi elektabilitas)," kata Ahok di Jakarta, Sabtu (7/1).
Ia menyayangkan aksi penolakan terutama saat ia mengunjungi perumahan warga di Jalan Pepaya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat (6/1) karena menurutnya masih banyak hal positif yang dapat dilakukan daripada mengadangnya berkampanye. Ia pun menilai bahwa aksi penghadangan kampanye merupakan tindakan yang tidak dewasa dalam pendidikan politik, apalagi jika mengatasnamakan agama.
Dalam agenda blusukannya, Ahok memang kerap kali ditolak oleh warga setempat, antara lain oleh anggota FPI saat mengunjungi Jatipadang, Pasar Minggu pada 30 Desember dan belakangan ini di Lenteng Agung, Jumat lalu. Pada penolakan di Jalan Pepaya, Lenteng Agung, tiga pria mengatasnamakan anggota Forum Lenteng Agung saat Ahok meninjau Sungai Ciliwung yang berada sekitar lokasi.
Polsek Jagakarsa pun mengamankan dua dari tiga penghadang kampanye tersebut karena sempat memberontak. Walaupun tidak mengakui kedatangannya untuk menolak blusukan Ahok, pria tersebut membawa atribut bendera berwarna hijau dan kuning bertuliskan Forum Lenteng Agung.