Ahad 08 Jan 2017 09:37 WIB

Tersangka Penembakan di Bandara Florida Sempat Alami Gangguan Jiwa

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Agus Yulianto
Petugas FBI di luar terminal setelah penembakan di lokasi pengambilan bagasi Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood di Florida, 6 Januari 2017.
Foto: Reuters/Zachary Fagenson
Petugas FBI di luar terminal setelah penembakan di lokasi pengambilan bagasi Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood di Florida, 6 Januari 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Tersangka kasus penembakan di Bandara Fort Lauderdale, Florida, yang menewaskan lima orang penjaga veteran nasional, diduga bermasalah mental. Ia pernah bertugas setahun di Irak dan kemudian keluar dari dinas militer karena kinerjanya tidak memuaskan.

Anggota keluarga Esteban Santiago (tersangka) menjelaskan, ia mengalami gangguan jiwa setelah keluar dari pekerjaannya tersebut. Pria berusia 26 tahun itu sempat menjadi perawatan psikologis menyusul beberapa insiden.

Pada musim panas lalu, tersangka tiba-tiba muncul di kantor FBI di dekat rumahnya di Anchorage, Alaska. Bahkan, dia mengaku mendengar suara-suara di kepalanya menyuruhnya untuk bergabung ISIS.

Menurut Mayor Paul Dahlen, juru bicara Puerto Rico National Guard, Santiago mengerahkan 130 pasukan batalyon ke Irak pada tahun 2010. Ia kemudian bergabung dengan garda nasional Alaska sebagai cadangan militer pada November 2014 dan diberhentikan pada Agustus 2016.