Ahad 08 Jan 2017 13:03 WIB

Pasukan Filipina Tewaskan Warga Pakistan Pendukung ISIS

Red: Ani Nursalikah
 Tentara Filipina berjaga di Jolo, Provinsi Sulu, selatan Filipina.
Foto: EPA/Ben Hajan
Tentara Filipina berjaga di Jolo, Provinsi Sulu, selatan Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pasukan keamanan Filipina pada Sabtu (7/1) menewaskan seorang asing dan teman wanitanya, yang diduga terkait dengan kelompok keras pendukung ISIS, dua hari sesudah pemimpin kelompok itu tewas juga.

Direktur Polisi Daerah Inspektur Kepala Cedrick Train mengatakan orang asing itu, diyakini warga Pakistan dan dikenali sebagai Abu Naila, menolak ditangkap dan berusaha melemparkan granat saat regu polisi dan tentara melakukan pemburuan di Provinsi Sarangani.

Mereka melancarkan gerakan terhadap anggota Ansar Al-Khilafah Filipina (AKP), salah satu dari segelintir kelompok kecil berjanji setia kepada ISIS dan disalahkan atas bertahun-tahun kerusuhan di Filipina selatan. Pada Kamis, kepala polisi Ronald dela Rosa menyatakan pasukan keamanan berhasil mematahkan tulang punggung AKP dengan membunuh pemimpinnya, Mohammad Jaafar Maguid, dan menangkap tiga rekannya di AKP.

Ia memperingatkan pembalasan oleh anggota lain AKP dan menyatakan pasukan keamanan siaga penuh saat umat Katolik Filipina akan merayakan hari raya Yesus Hitam, dengan jutaan penganutnya diperkirakan bergabung dalam upacara pada Senin di beberapa bagian negara itu, termasuk Manila.

Pihak berwenang mengaitkan kelompok Maguid dengan beberapa kejahatan mulai dari pembakaran dan pembunuhan hingga pengeboman. Juru bicara polisi daerah Romeo Galgo menyatakan polisi masih mempelajari kewarganegaraan orang asing tewas pada Sabtu tersebut.

"Petugas terpaksa menembak tersangka itu ketika granat dilemparkan kepada mereka," kata Train.

Presiden Rodrigo Duterte memperingatkan ISIS mengakar di negara Asia tenggara itu, dengan menyatakan negaranya perlu menghindari pencemaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement