REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain memutihkan kembali status tujuh klub sepak bola di Indonesia yang salah satunya Persebaya Surabaya, Kongres PSSI juga memutuskan sanksi kepada sejumlah mantan pengurus. Salah satunya terhadap mantan ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin.
"Tentang Kongres PSSI saat ini mencabut hukuman saya, ya sudah benar," kata Djohar dalam pesan singkatnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (8/1).
Dia menyatakan, keputusan tersebut tepat karena hukuman yang pernah dia dapat saat itu sama sekali tidak mendasar. Bahkan Djohar merasa hukuman tersebut hanya disebabkan adanya dendam.
Djohar menilai hukuman yang diberikan ketua umum PSSI saat masih dijabat oleh La Nyalla Mattalitti tidak beralasan. "Saya diundang Menpora sebagai Ketum PSSI 2011-2015, sampai kapan pun saya Ketum PSSI 2011-2015," jelas Djohar.
Dia heran PSSI justru marah saat mengetahui ia diundang oleh Menteri Pemuda Olahraga (Menpora). Padahal, kata Djohar, ia ingin membantu menyelesaikan masalah PSSI dengan pemerintah.
"Orang mau bantu kok dihukum. Dan, Komite Etik (PSSI) tidak berhak menghukum saya," ujar Djohar.
Sebab, Djohar merasa dirinya bukan lagi pengurus PSSI. Sebelumnya, Djohar masih berstatus terhukum bersama sejumlah mantan anggota Exco PSSI lainnya, yakni Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tuty Dau, Widodo Santoso, Farid Rahman, dan Mawardi Nurdin.