Ahad 08 Jan 2017 18:21 WIB

Jokowi: Kesatuan Kita Beda dengan Negara Lain

Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Presiden Joko Widodo yang mengikuti kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriah di Gedung Kanzus ShAlawat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan doa bersama dengan para santri dan habib untuk ketentraman serta kemakmuran NKRI, Ahad (8/1). Habib Luthfi bin Yahya memimpin acara yang dihadiri ratusan santri tersebut.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi memaparkan, tentang pentingnya menjaga keharmonisan dan persatuan di tengah beragamnya suku dan budaya Indonesia. Jokowi juga menjelaskan, Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan dan menghargai kemajemukan suku maupun golongan.

"Artinya apa, kita dianugerahi Allah bermacam-macam itu. Anugerah yang wajib disyukuri dan harus dijaga. Kesatuan kita beda dengan negara lain. (Negara lain) hanya 1 suku, kita 700. Patut disyukuri kekuatan kalau kita bisa membangun kesatuannya," ujar Presiden.

Sejumlah pejabat negara yang mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Saya meyakini Insya Allah bahwa potensi dan kekuatan negara kita ini adalah negara yang sangat besar kekuatannya, yang ditakuti oleh negara-negara yang lain. Tetapi kalau kita sibuk sendiri-sendiri, ribut sendiri-sendiri, tidak mempersatukan kekuatan kita, tidak mempersatukan potensi kita, ya kita akan menjadi bangsa yang kalah," tegas Presiden.

Selain itu, rencananya perhelatan itu juga memberikan tausiah Ulama Thoriqoh dari Suriah, Lebanon dan Yaman. Rangkaian Maulid Nabi itu juga akan melakukan pernikahan massal kepada 24 pasangan di wilayah itu.

Pada Ahad pagi, Jokowi juga telah bersilaturahim ke Pondok Pesantren At Taufiqy di Kecamatan Wonopringgo, Pekalongan. Dia mengatakan, agar para santri dapat berperilaku sesuai ahlakul karimah seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Selain itu, Presiden meminta agar santri dapat menghindari berita fitnah dan kabar bohong yang saat ini mudah beredar melalui media sosial.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement