Ahad 08 Jan 2017 20:39 WIB

Perbankan Optimistis Kredit 2017 Tumbuh Lebih Tinggi

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Kredit (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Kredit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan optimistis akan ada penurunan suku bunga kredit pada awal tahun 2017. Hal ini akan mendongkrak pertumbuhan kredit hingga kisaran double digit.

Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi menilai, pada tahun ini diyakini suku bunga kredit akan cenderung lebih turun dibandingkan pada 2016. Apalagi dengan kondisi likuiditas yang cukup dan akan mendorong penurunan suku bunga simpanan.

"Besaran suku bunga kredit itu tergantung suku bunga simpanan atau cost of fund. Namun dilihat tahun 2016, tampaknya cenderung turun," ujar Glen pada Republika.co.id, Ahad (8/1).

Kendati begitu, ia menilai pertumbuhan kredit perseroan pada tahun ini hanya akan naik sedikit dari pertumbuhan kredit 2016 yang sebesar 10 persen. Pertumbuhan kredit perseroan ditargetkan dapat tumbuh di kisaran 10-12 persen. Ia mengaku belum dapat memastikan bagaimana prospek kredit pada 2017 karena masih banyak ketidakpastian dari global yang tentunya akan berdampak pada ekonomi domestik.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo lebih optimistis dengan memproyeksi pertumbuhan kredit perseroan di kisaran 13 persen pada 2017. Sedangkan pada akhir tahun, kredit perseroan tumbuh di kisaran 10-11 persen.

"Pertumbuhan kredit 2016 10- 11 persen. Di 2017 kita optimis bisa tumbuh 13 persen," ujar Kartika pada akhir pekan.

Kartika menuturkan, pada 2017 ini sektor yang mendorong kredit perseroan yakni infrastruktur, korporasi dan konsumer. Pada segmen korporasi dan infrastruktur, kata Kartika, pihaknya sudah sangat agresif. Sedangkan untuk konsumer, pihaknya akan lebih menggenjot Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dinilai ada permintaan yang tinggi. "Untuk kredit mikro juga masih bagus, sedangkan NPL masih terkendali," kata Kartika.

Konsolidasi rasio kredit bermasalah atau Nonperforming Loan (NPL) juga sudah berangsur-angsur membaik. Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), kata Kartika, cukup besar di kisaran 12 persen. Ini menunjukkan likuiditas pada akhir tahun ini cukup longgar.

"Industri juga rasanya longgar. Jadi kalau industri bisa cepat, di awal tahun kan ada lambat, ada ruang penurunan special rate," tutur Kartika.

Adanya dana repatriasi yang masuk cukup besar di dua minggu terakhir juga memungkinkan perbankan untuk melakukan penyesuaian suku bunga deposito. Sementara itu cost of fund atau bunga dana diperkirakan akan turun pada awal tahun ini sehingga akan mendorong penurunan suku bunga kredit.

"Masih ada ruang (bunga dana) turun di awal tahun. Tapi kan nanti begitu The Fed mulai sesuaikan (kenaikan Fed Fund Rate) tidak mungkin lagi. Tapi counter agak sulit karena disesuaikan dengan reference rate," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement