REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan silaturahim di Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Ahok tiba di pondok pesantren sekitar pukul 10.00 WIB dan disambut Pimpinan Pondok Pesantren Soko Tunggal KH Nuril Arifin Husein atau yang akrab disapa Gus Nur. Ahok pun dihadiahi ikat kepala khas Bali 'udeng' oleh Gus Nur.
"Sebenarnya ada kerinduan di kalangan Tebu Ireng dan pesantren Indonesia melanggengkan persahabatan. Kami ingin melanjutkan silaturahim. Agama boleh beda, tapi Indonesia negara berdasarkan UUD 1945," kata Gus Nur di Pondok Pesantren Soko Tunggal, Gang Sodong Utara 5, Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (9/1).
Gus Nur sebagai salah satu orang terdekat Abdurrahman Wahid tersebut mengatakan, dirinya dipesankan oleh Presiden ke-4 Indonesia tersebut untuk memperjuangkan kebangsaan. Menurut dia, silaturahim ini diharapkan dapat menghapus stigma oleh kebanyakan bangsa Indonesia yang menganggap Ahok tidak menghargai ulama.
Gus Nur juga mengakui bahwa meskipun ia tidak memilih Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, ia ingin memperjuangkan bahwa cagub yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat itu berhak dipilih. "Kalau sampean (Ahok) tidak ngomong 'keras-keras', banyak ormas enggak punya kerjaan," singgung Gus Nur.
Karena tidak ingin menimbulkan masalah, Ahok pun memilih untuk tidak memberikan komentar. "Kalau Gus yang ngomong enggak apa-apa, kalau aku nanti dilapor lagi di Bareskrim," kata Ahok.