REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Porli Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, buku Jokowi Undercover telah menyebar luas di masyarakat. Buku tersebut ternyata dibandrol dengan harga Rp 150 ribu.
"Dijual dengan harga Rp 150 ribu," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (9/1).
Harga buku tersebut diketahui berdasarkan penuturan dari tersangka dugaan penyebar informasi yang bertujuan menimbulkan kebencian dan SARA, Bambang Tri Mulyono (BTM). Sebanyak 300 buku telah beredar di masyarakat.
"Yang terjual 300-an kurang lebih," kata Boy.
Dia belum mengetahui keuntungan dari hasil penjualan tersebut. Yang pasti, kaya Boy, Polri mengimbau agar masyarakat yang mendapatkan buku tersebut membawanya ke aparat kepolisian, bukan justru menyebarluaskan kembali, apalagi untuk mendapatkan keuntungan.
Polri mengimbau agar masyarakat dapat segera menyerahkan kepada kantor polisi terdekat. Kemudian akan dikumpulkan ke Polri dan akan dijadikan sebagian barang bukti. "Yang sudah dibeli, mohon diserahkan kepada polisi terdekat. Buku yang telah beredar dapat mendukung proses pengumpulan barang bukti, maka penyidik melalui kami mengimbau untuk serahkan kepada Polri," katanya.