REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pelindo (Persero) II Evelyn G Masassya mengatakan pemerintah sudah menunjuk Pelindo II untuk mengoperasikan Pelabuhan Patimban. Ia mengatakan Semester dua tahun ini konstruksi sudah bisa dilakukan.
Evelyn menjelaskan nantinya dalam segi operasi Pelindo II akan bekerja sama dengan swasta Jepang yang ditunjuk oleh pemerintah Jepang. Evelyn mengatakan kerja sama ini nantinya akan dibahas lebih lanjut setelah pihak Jepang menunjuk swasta Jepang. Pembicaraan terkait operasi nantinya akan dibahas bersama Bappenas.
"Setelah ini kami rapat kembali dengan Kementerian terkait misalnya Bappenas untuk membicarakan detail teknisnya pengelolaan pinjaman, model pengelolaan pelabuhannya sendiri," ujar Evelyn saat ditemui di kantor menkomaritim, Senin (9/1).
Namun, Evelyn menggambarkan kedepan Pelabuhan Patimban ini akan sama dengan New port Priok kerjasama antara pelindo II dan PSA. Namun hadirnya Patimban memang untuk membantu beban Tanjung Priok dan akan menjadi super hub dalam proses logistik di Indonesia.
"Pengembangannya Patimban ini bertahap, dan nanti akan diatur tentunya sumber throughput dari mana saja kita sertakan supaya ini menjadi komplemen bukan pesaing. Jadi komplemen melengkapi Tanjung Priok yang akan kita kembangkan sampai 2019 ada peningkatan throughput, nanti kalau kapasitasnya sudah penuh membutuhkan tambahan lain dari Patimban, sifatnya sebagai pelengkap ," ujar Evelyn.
Evelyn mengatakan total investasi pembangunan pelabuhan patimban ini mencapai Rp 40 triliun. Dari total kebutuhan investasi tersebut 51 persen akan bersumber dari Pelindo dan 49 persen dari pihak swasta asing.