REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada masyarakat menyampaikan laporan jika menemukan adanya praktik jual beli jabatan. Ia mengatakan hal tersebut usai memberikan pengarahan dalam rapat koordinasi yang dihadiri seluruh bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota se-Jateng di Hotel Atria, Kota Magelang.
"Jika menemukan adanya jual beli jabatan laporkan saja," katanya di Magelang, Senin (9/1).
Selain dihadiri bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota se-Jateng, hadir pula seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Jateng. Ganjar mengatakan masing-masing bupati/wali kota se-Jateng untuk segera memperbaiki masing-masing. Kejadian operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kebumen dan Klaten untuk dijadikan pengalaman.
Ia mengatakan pertemuan dilakukan pada bulan ini, mengingat para kepala daerah belum sibuk menggunakan anggaran. Pascakejadian OTT di Kebumen dan Klaten, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan seluruh kepala daerah dari 35 kabupaten/kota tersebut.
"Kejadian OTT di dua tempat, menurut saya kita malu. Akan segera kita konsolidasikan teman-teman, bagaimana sikapnya, ternyata dari sikap teman-teman luar biasa, berani blak-blakan. Ada beberapa titik penting harus diperbaiki," katanya.
Ia menyebutkan ada dua hal yang perlu diperbaiki, yakni satu terkait sistem manajemen internal dan butuh keberanian dari seorang pemimpin. Keberanian tersebut bukan sekadar berani nekat, namun berani memberi contoh.