Senin 09 Jan 2017 19:46 WIB

DKI akan Jajaki Kerja Sama dengan Yogyakarta

Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono (tengah)
Foto: Republika/Noer Qomariah Kusumawardhani
Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kerja sama dilakukan dalam bidang pariwisata dan kebudayaan.

Rencana tersebut disampaikan secara langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono terkait rencana penyelenggaraan rapat kerja di kereta api menuju Yogyakarta. "Di Yogyakarta, kami ada rencana untuk menjajaki kerja sama dengan pihak keraton untuk kemungkinan menyusun paket wisata nusantara," kata Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (9/1).

Menurut dia, paket wisata nusantara itu merupakan paket wisata budaya yang dibuat dengan tujuan untuk menarik minat wisatawan, baik asing maupun domestik, untuk datang ke Jakarta dan Yogyakarta. "Melalui paket wisata itu, wisatawan bisa mengenal secara lebih mendalam mengenai kebudayaan yang ada di Indonesia, terutama kebudayaan Betawi (Jakarta) dan Jawa (Yogyakarta)," ujar Sumarsono.

Lebih lanjut, dia menuturkan rencana kerja sama serupa masih dapat dikembangkan dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia, sehingga paket wisata yang ditawarkan semakin bervariasi. "Paket budaya nusantara itu masih memungkinkan untuk dikembangkan lagi, misalnya dengan Bali, Sumatera, Kalimantan dan dengan provinsi atau kota-kota lain yang ada di Indonesia," tutur Sumarsono.

Rapat kerja di atas kereta api itu, dia mengungkapkan, digelar sekaligus dengan tujuan rekreasi. Sehingga, dapat tercipta suasana baru dalam bekerja dan diharapkan dapat menghasilkan ide-ide yang lebih segar. "Jadi, kerja sekaligus refreshing. Kita cari suasana baru dalam bekerja. Nanti di Yogyakarta kita sekalian berwisata, kemungkinan ke Candi Borobudur, Keraton dan lain-lain," ungkap Sumarsono. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement